Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus bekerja keras untuk mempercepat pemulihan wilayah yang terdampak oleh bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Terutama setelah hujan deras yang menyebabkan banjir dan longsor, upaya pembersihan wilayah terus dilakukan guna mengembalikan kehidupan masyarakat ke kondisi normal.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menekankan bahwa personel dan alat berat dikerahkan secara maksimal. Di lapangan, tim bekerja tanpa lelah untuk membersihkan area yang terganggu, termasuk di Aceh Tamiang.
Pihaknya mengingatkan bahwa intensitas kerja para petugas sangat tinggi di titik-titik yang terdampak bencana. Di beberapa lokasi, anggota TNI dan Polri terpaksa bekerja selama 18 hingga 20 jam per hari untuk mempercepat proses pemulihan.
Upaya Pemulihan Pasca Bencana di Aceh Tamiang
Aceh Tamiang menjadi salah satu fokus utama dalam upaya pembersihan ini. Di daerah tersebut, BNPB terus menambah jumlah tenda pengungsi dan mempercepat pembersihan infrastruktur yang terkena dampak. Hal ini diperlukan agar masyarakat bisa kembali melakukan aktivitas sehari-hari secepat mungkin.
Selain itu, beberapa titik yang mengalami kerusakan parah mulai diperbaiki. Abdul menyebutkan perlunya dukungan dari berbagai lini untuk memastikan semua akses jalan kembali berfungsi dengan baik dalam waktu dekat.
Saat ini, wilayah dengan jumlah pengungsi yang masih tinggi juga mendapatkan perhatian khusus dari BNPB, termasuk Aceh Utara dan Aceh Timur. Penanganan yang cepat diharapkan dapat meringankan beban masyarakat setempat yang terdampak.
Pemulihan Akses Transportasi ke Wilayah Terdampak
Memperbaiki akses transportasi menjadi salah satu poin penting dalam proses pemulihan. Beberapa jembatan di jalur penghubung Bireuen-Bener Meriah telah berhasil diperbaiki, meskipun ada beberapa wilayah di Aceh Tengah yang masih mengalami keterbatasan akses. Ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi tim pemulihan.
Beberapa jalan sudah diperbolehkan untuk kendaraan roda dua, tapi kendaraan roda empat masih dibatasi. Oleh karena itu, pemerintah menyusun rencana agar jalur ini bisa digunakan sebelum akhir bulan Desember untuk memperlancar arus barang dan orang.
Adanya jalur alternatif lintas barat dari Nagan Raya ke Aceh Tengah juga sedang dalam pengerjaan. Progres pembangunan Jembatan Kureng Betong yang sudah mencapai sekitar 70 persen diharapkan dapat memfasilitasi akses ke wilayah tersebut secara lebih efisien.
Strategi Jangka Panjang untuk Ketahanan Masyarakat
BNPB juga menekankan pentingnya pembukaan akses jalan secara bertahap untuk menjamin arus logistik dan barang. Dengan begitu, masyarakat dapat dengan cepat terhubung kembali dengan kota-kota lain. Hal ini penting untuk pemulihan ekonomi di wilayah yang terkena bencana.
Pemerintah setempat bersikukuh bahwa upaya pemulihan harus dilakukan dengan landasan yang kuat agar hasilnya efektif. Masyarakat pun diharapkan ikut serta dalam mendukung program pemulihan agar ketahanan mereka bisa meningkat.
Melalui kegiatan ini, BNPB berkomitmen untuk membantu masyarakat terdampak bencana agar bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala. Program-program lanjutan akan diluncurkan untuk memperkuat ketahanan masyarakat di masa depan.



