Setelah menyelesaikan proses syuting film berjudul Dusun Mayit selama sebulan penuh, Randy Martin ternyata mendapatkan berbagai pengalaman menarik. Proyek ini berlangsung di beberapa lokasi, termasuk Jakarta, Sukabumi, dan Gunung Welirang, menambah warna baru dalam kariernya sebagai seorang aktor dan petualang.

Dalam film yang disutradarai oleh Rizal Mantovani ini, Randy memerankan karakter bernama Raka. Sebagai seorang mahasiswa pecinta alam yang berjuang menghidupi diri, Raka tidak hanya melakukan tutorial mendaki, tetapi juga menghadapi berbagai tantangan hidup di alam bebas.

Untuk memahami karakter Raka dengan lebih baik, Randy melakukan berbagai riset yang mendalam. Salah satu yang dilakukannya adalah latihan fisik dengan teknik mendaki yang mencakup pembuatan simpul dan penggunaan tali, walaupun film ini lebih berfokus pada pengalaman mendaki yang santai.

Pengalaman Intens di Gunung dan Penyebab Cedera Fisik

Memerankan Raka bukanlah hal yang mudah. Sebagian besar waktu dalam film ini menunjukkan betapa melelahkannya pengalaman mendaki bersamaan dengan karakter Nita, yang diperankan oleh Ersya Aurelia. Raka bahkan harus menggendong Nita ketika terjadi situasi berbahaya karena sebuah kesalahan yang melanggar tradisi.

Randy mengakui bahwa fisiknya sempat mengalami kelelahan luar biasa. Ia sampai harus membawa fisioterapis ke lokasi syuting pada malam hari untuk meredakan nyeri yang dialaminya. Lingkungan alam yang menantang menuntutnya untuk berjuang lebih dari sekadar akting biasa.

Untuk memberikan performa yang maksimal, Randy mengaitkan pengalamannya dengan karakter Raka. Nyeri yang dirasakannya bukan hanya fisik, tetapi juga emosional, mengingat beban yang harus ditanggung karakternya dalam film ini.

Persiapan yang Serius untuk Memperdalam Peran

Randy sangat serius dalam menyiapkan diri untuk perannya dalam film ini. Ia tidak hanya beraksi di depan kamera, tetapi juga menghayati setiap detail kehidupan Raka. Keseriusannya terlihat dalam setiap latihan yang dijalaninya demi memperoleh hasil yang lebih nyata dan dapat dipercaya.

Pemahaman mendalam tentang naik gunung menjadi penting dalam pelaksanaan peran ini. Randy tidak hanya berlatih teknik-teknik mendaki, tetapi juga memahami mentalitas seorang pendaki dan segala tantangan yang mungkin dihadapi di lapangan.

Hal ini menunjukkan bahwa Randy berusaha menjembatani antara seni peran dan pengalaman nyata, sehingga penonton bisa merasakan keaslian dalam setiap adegan yang ditampilkan.

Memperjuangkan Kesehatan Selama Proses Syuting

Selama proses syuting, Randy mengalami masalah pada punggungnya yang membuatnya terpaksa harus jeda dari kegiatan syuting selama seminggu. Cedera ini menjadi pengingat bagi dirinya akan pentingnya menjaga kesehatan di tengah tuntutan pekerjaan yang berat.

Meskipun mengalami kesulitan, semangatnya untuk melanjutkan proyek ini tidak pudar. Setelah mendapatkan perawatan yang tepat, ia kembali siap untuk melanjutkan pengambilan gambar dan menyelesaikan filmnya.

Randy mengakui bahwa dalam dunia film, kesehatan fisik sangat berhubungan dengan kinerja dan kualitas akting. Ia bertekad untuk tetap sehat agar dapat memberi yang terbaik bagi karakter yang diperankannya.

Iklan