Mantan Ketua DPRD Jawa Timur, Kusnadi, telah meninggal dunia pada hari Selasa, 16 Desember, di usia yang relatif muda. Beliau adalah sosok yang dikenal luas dan terlibat dalam banyak aktivitas politik di daerahnya. Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono, yang menyatakan bahwa kepergian Kusnadi adalah kehilangan besar bagi dunia politik lokal.
Selama menjalani masa hidupnya, Kusnadi tidak hanya aktif dalam politik, tetapi juga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial. Masyarakat mengenalnya sebagai sosok yang berkomitmen pada kesejahteraan rakyat, meskipun saat ini beliau tercatat sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi yang tengah diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kusnadi menghembuskan napas terakhirnya di RSUD dr Soetomo Surabaya setelah berjuang melawan penyakit kanker kelenjar getah bening dan gangguan autoimun. Jenazahnya direncanakan akan dikebumikan di TPU Sedati, Sidoarjo, sebagai penghormatan terakhir dari keluarga dan rekan-rekannya.
Kisah Hidup dan Karir Kusnadi yang Menginspirasi
Kusnadi dikenal sebagai tokoh yang memiliki dedikasi tinggi terhadap masyarakat. Karir politiknya dimulai sejak ia bergabung dengan partai politik yang membesarkan namanya. Beliau pernah menjabat sebagai Ketua DPD PDIP Jawa Timur dan memiliki banyak prestasi dalam mengembangkan program-program untuk kesejahteraan rakyat.
Kiprahnya dalam dunia politik tidak terlepas dari perhatian publik. Banyak yang mengikuti perjalanan hidup Kusnadi, terutama dalam hal bagaimana ia mengelola dan memimpin berbagai inisiatif untuk masyarakat. Hal ini membuatnya menjadi figur yang dikagumi oleh banyak orang, meskipun kini dihadapkan pada kasus hukum.
Selama masa jabatannya, Kusnadi juga berfokus pada isu-isu sosial yang penting, termasuk pendidikan dan kesehatan masyarakat. Ia berusaha agar setiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah bisa menjangkau lapisan masyarakat yang paling membutuhkan. Itu semua mencerminkan komitmennya untuk mengabdi tanpa pamrih.
Penyakit yang Diderita dan Upaya Penanganannya
Kusnadi meninggal setelah berjuang melawan kanker kelenjar getah bening yang dideritanya. Penyakit ini cukup serius dan memerlukan perawatan intensif. Masyarakat setempat sangat peduli dengan kondisi kesehatannya dan banyak yang memberikan dukungan moral kepada beliau.
Selain itu, ada juga gangguan autoimun yang memperburuk kondisi kesehatannya. Upaya perawatan di RSUD dr Soetomo telah dilakukan, namun situasinya semakin memburuk hingga akhirnya mengakibatkan kepergiannya. Banyak yang merasa kehilangan sosok yang tidak hanya berpengaruh di politik, tetapi juga di kehidupan sosial sehari-hari.
Kondisi ini menimbulkan banyak keprihatinan di kalangan rekanan politik dan sawah masyarakat. Masyarakat berharap agar bakal ada langkah-langkah preventif lebih lanjut agar kejadian serupa tidak terulang pada figur-figur penting lainnya dalam dunia politik.
Kisah Kasus Korupsi yang Menyertainya Sebelum Meninggal
Sebelum meninggal, Kusnadi tengah terjerat dalam kasus dugaan korupsi pengelolaan dana hibah untuk kelompok masyarakat yang bersumber dari APBD Pemprov Jawa Timur. Proses penyelidikan oleh KPK tengah berlangsung dan telah menyebabkan banyak perhatian dari masyarakat dan media. Banyak pihak yang berharap agar kasus ini bisa diselesaikan dengan transparan.
Kasus ini menjadi lebih rumit karena melibatkan sejumlah tersangka lain yang juga berasal dari kalangan pejabat publik. Pada awalnya, penyelidikan ini secara tidak langsung termasuk dalam perkembangan dari kasus yang melibatkan mantan Wakil Ketua DPRD Jatim, membuat publik bertanya-tanya tentang integritas lembaga legislatif.
Dengan penetapan 21 orang sebagai tersangka, hal ini menunjukkan bahwa masalah korupsi di tingkat daerah sangat kompleks dan memerlukan perhatian lebih dari semua pihak. Masyarakat berharap agar KPK bisa mengambil langkah tegas demi keadilan dan pencegahan agar kasus serupa tidak terulang di masa depan.



