PT Telkom Indonesia berencana melakukan transformasi signifikan melalui pemisahan sebagian aset bisnis fiber optik ke dalam entitas baru yang dikenal sebagai Infranexia. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan di luar Telkomsel, yang saat ini menjadi tulang punggung keuangan perusahaan.

Kehadiran Infranexia bertujuan untuk meningkatkan fokus pengelolaan infrastruktur jaringan, sehingga diharapkan dapat memaksimalkan nilai dan menciptakan peluang kemitraan yang lebih luas. Direktur Strategic Business Development & Portfolio, Seno Soemadji, mengungkapkan bahwa meskipun kontribusi Telkomsel akan berkurang secara proporsional, angka absolut pendapatan dari Telkomsel tetap tinggi.

Rencana Strategis Pemisahan Aset Fiber Optik oleh Telkom

Pemisahan aset ini bertujuan untuk membangun mesin pertumbuhan pendapatan baru yang lebih beragam. Seno menambahkan bahwa saat ini, model bisnis perusahaan terdiri dari beberapa kluster, termasuk Business to Consumer (B2C) dan Business to Business (B2B) yang meliputi infrastruktur dan teknologi informasi. Infranexia akan berada di dalam kluster tersebut dengan fokus pada pengelolaan bisnis fiber optik.

Dengan revenue kuartal III-2025 mencapai Rp109,6 triliun, kontribusi Telkomsel yang mencapai Rp81,3 triliun menunjukkan betapa dominannya posisi Telkomsel saat ini. Namun, lewat Infranexia, perusahaan berharap bisa memasuki sektor baru dengan layanan konektivitas yang lebih luas.

Selain itu, orientasi terhadap pemisahan aset ke dalam Infranexia juga akan memberikan ruang bagi pengembangan layanan seperti data center dan solusi B2B yang lebih inovatif. Hal ini bertujuan untuk menarik kemitraan strategis bagi pengembangan bisnis yang lebih efisien.

Pergeseran fokus dalam pengelolaan fiber optik ini diumumkan oleh Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini. Ia menegaskan bahwa eksplorasi nilai baru dalam pengelolaan internet dan komunikasi sangat penting untuk mencapai efisiensi dan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Fokus dan Tujuan Infranexia dalam Pasar Telekomunikasi

Salah satu tujuan dari Infranexia adalah untuk menyediakan layanan konektivitas yang lebih baik kepada pelanggan, yang nantinya dapat mempercepat pertumbuhan sektor telekomunikasi di Indonesia. Dengan adanya entitas baru ini, Telkom diharapkan mampu menjawab kebutuhan pasar yang terus berkembang. Penekanan pada jaringan fiber optik juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing perusahaan di industri.

Infranexia diharapkan dapat efektif beroperasi mulai 1 Januari 2026, meskipun saat ini sudah mulai mengelola bisnis fiber optik. Ke depan, kolonisasi aset ini akan menciptakan ruang yang cukup untuk fokus pada pengambangan berbagai layanan telekomunikasi.

Dalam fase pertama transisi, sekitar 50 persen aset fiber optik Telkom akan dipisahkan, yang diperkirakan memiliki nilai buku sekitar Rp35 triliun. Proses ini diharapkan dapat berjalan efektif dan berdampak positif bagi pertumbuhan pendapatan seluruh grup.

Pemisahan ini juga dimaksudkan untuk menciptakan lebih banyak peluang di luar Telkomsel. Dian menekankan bahwa meski kontribusi saat ini didominasi oleh Telkomsel, langkah ke depan akan diarahkan untuk memperluas portofolio sumber pendapatan.

Implikasi Pemisahan Bisnis bagi Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan

Pemisahan ini mengindikasikan adanya keberanian dari Telkom untuk bereksplorasi di luar zona nyaman mendominasi telkomunikasi. Keberhasilan Infranexia diharapkan tidak hanya akan menciptakan pertumbuhan lebih baik di sektor fiber optik, tetapi juga memperkuat posisi Telkom dalam skala nasional dan internasional. Sistem tata kelola yang diterapkan di Infranexia juga akan mendukung pengambilan keputusan yang lebih cepat dan fleksibel.

Dengan menghadirkan inovasi-inovasi baru, Telkom ingin memastikan pertumbuhan berkelanjutan terutama di segmen bisnis yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Ini adalah langkah strategis untuk membangun kerjasama di lingkup yang lebih luas, terutama dalam kerangka digitalisasi.

Infranexia berencana menjadi pionir dalam dalam ekosistem fiber connectivity di Indonesia. Hal ini menandakan bahwa Telkom sangat serius dalam memperluas jangkauan dan mempertajam daya saing. Semua langkah strategis ini direncanakan untuk meningkatkan efisiensi dan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.

Akhirnya, peluncuran Infranexia diharapkan akan membawa dampak positif bagi Telkomsel dan seluruh grup, sekaligus menyiapkan perusahaan untuk menghadapi tantangan industri di masa depan.

Iklan