Peristiwa tragis terjadi saat mobil pengantar program Makan Bergizi Gratis menabrak guru dan siswa di SDN Kalibaru 01 Pagi, Cilincing, Jakarta Utara. Kejadian ini menyebabkan lima orang dirawat di rumah sakit, termasuk satu anak yang telah dibawa ke unit perawatan intensif pediatrik.
Saat informasi ini diperoleh, Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Erick Frendriz, mengonfirmasi bahwa korban yang dirawat tersebar di dua rumah sakit. Satu orang di antara mereka dirawat di RSUD Cilincing, sementara empat lainnya berada di RSUD Koja.
“RSUD Cilincing terdapat satu orang,” ungkap Erick kepada wartawan. Selain itu, satu orang korban sudah diperbolehkan pulang, yaitu seorang pelajar bernama Khansa.
Detail Peristiwa Kecelakaan Mobil di Sekolah
Kecelakaan ini terjadi pada Kamis pagi, 11 Desember. Ketika mobil tersebut nyelonong ke arah kerumunan guru dan siswa, sopir kendaraan mengaku telah salah menginjak pedal gas saat berusaha mengerem. Situasi ini tentu menimbulkan kepanikan di area sekolah.
Korban kecelakaan tercatat mencapai 22 orang, yang kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis. Berdasarkan laporan, para korban mengalami berbagai luka dan memerlukan perawatan lanjutan.
Pihak kepolisian segera menangani kasus ini dengan menetapkan AI sebagai tersangka. Penetapan ini berdasarkan bukti-bukti yang telah dikumpulkan oleh pihak kepolisian terkait kelalaian yang dialami sopir.
Proses Penanganan dan Investigasi Polisi
Kombes Erick Frendriz menegaskan bahwa polisi memiliki cukup bukti untuk menjerat AI dalam kasus ini. “Saudara AI kami tetapkan sebagai tersangka,” katanya. Penetapan tersangka ini diharapkan dapat memberikan kejelasan dan pertanggungjawaban atas insiden yang dialami.
AI saat ini sudah ditahan di Markas Polres Metro Jakarta Utara. Pihak kepolisian terus menggali informasi lebih lanjut untuk menentukan langkah berikutnya. Penanganan kasus ini menjadi urgensi agar hal serupa tidak terulang.
Setelah kejadian, suasana sekolah sempat tegang. Guru dan siswa tersebut telah mendapatkan dukungan psikologis untuk mengatasi trauma yang dialami setelah kecelakaan tersebut.
Reaksi Masyarakat dan Pihak Sekolah
Peristiwa ini mengundang perhatian luas dari masyarakat, terutama terkait keselamatan di area yang padat dengan anak-anak. Banyak orang tua menjadi khawatir atas keamanan anak-anak mereka saat beraktivitas di sekolah. Di sisi lain, pihak sekolah juga merasa perlu untuk meningkatkan protokol keselamatan di sekitar area sekolah.
Ketua Yayasan Pendidikan di SDN Kalibaru 01 Pagi menyatakan bahwa mereka akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur keselamatan yang ada. Selain itu, mereka akan melakukan dialog dengan orang tua untuk memastikan lingkungan belajar yang lebih aman.
Pihak sekolah juga berjanji akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk melakukan patroli di sekitar area sekolah. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan keamanan di lingkungan belajar dan mencegah kejadian serupa di masa depan.



