Nvidia baru-baru ini menciptakan perhatian dengan rencana pengiriman chip kecerdasan buatan (AI) H200 ke China menjelang perayaan Tahun Baru Imlek pada pertengahan Februari 2026. Berita ini datang setelah beberapa waktu ketegangan antara Amerika Serikat dan China dalam sektor teknologi, di mana kebijakan ekspor yang ketat menjadi isu utama.

Kini, tiga sumber yang terlibat dalam diskusi ini mengkonfirmasi bahwa Nvidia telah memberi tahu klien-klien di China tentang pengiriman chip AI terkuat kedua. Rencana ini tak terlepas dari penyesuaian kebijakan ekspor yang dilakukan oleh pemerintah AS, yang sebelumnya sangat ketat dalam hal ini.

Perubahan Kebijakan Ekspor Chip AI oleh AS

Pemerintah AS di bawah kepemimpinan Donald Trump sebelumnya mencabut pembatasan ekspor terhadap chip Nvidia H200. Ini menjadi berita signifikan dalam konteks hubungan dagang antara kedua negara, mengingat kebijakan sebelumnya yang lebih ketat di era Joe Biden.

Dengan chip H200 yang dianggap sangat penting untuk pengembangan dan penerapan teknologi AI, keputusan ini berpotensi mempengaruhi tidak hanya pasar China, tetapi juga pasar global. Banyak ahli menilai bahwa langkah ini menunjukkan pergeseran dalam posisi AS terhadap industri teknologi yang berkembang pesat di China.

H200 sendiri merupakan salah satu chip canggih yang diciptakan oleh Nvidia, yang memberikan dorongan besar untuk kemampuan sistem AI dalam menjalankan berbagai tugas kompleks. Ini membuatnya diinginkan oleh banyak perusahaan teknologi yang berusaha memperkuat kapabilitas mereka di persaingan internasional.

Pembagian Pasokan Chip H200 dan Strategi Produksi

Nvidia direncanakan untuk memenuhi pesanan awal dengan memanfaatkan stok yang ada, dengan volume pengiriman diperkirakan berkisar antara 5.000 hingga 10.000 modul chip, setara dengan sekitar 40.000-80.000 chip H200. Hal ini menunjukkan keseriusan Nvidia dalam memenuhi permintaan pasar yang semakin pesat.

Namun, sumber lain juga menambahkan bahwa Nvidia berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi chip H200 tersebut. Pemesanan untuk kapasitas tambahan direncanakan akan dibuka pada kuartal kedua 2026, meskipun persetujuan resmi dari pemerintah China masih menjadi tanda tanya.

Ketidakpastian tersebut didasari oleh kenyataan bahwa pemerintah China belum memberikan lampu hijau untuk pengiriman chip tersebut. Salah satu sumber menyatakan, “Rencana ini sepenuhnya bergantung pada persetujuan pemerintah, dan sampai kita mendapatkan persetujuan resmi, tidak ada yang dapat dipastikan.”

Tekanan pada Pemerintah China terkait Pengembangan Chip AI

Keputusan AS untuk mengizinkan pengiriman chip H200 datang di saat China mempercepat pengembangan industri chip AI domestik. Meskipun pemerintah China berusaha mandiri dalam memproduksi chip yang dapat bersaing, banyak yang berpendapat bahwa mereka belum dapat mencapai performa yang setara dengan chip H200.

Terlebih lagi, untuk menghadapi penguncian ekspor chip dari AS di masa lalu, pemerintah China bahkan mengadakan pertemuan darurat guna membahas langkah-langkah yang relevan dalam menangani pengiriman chip tersebut. Beberapa perusahaan teknologi lokal, termasuk nama-nama besar seperti Alibaba dan ByteDance, mengungkapkan minat mereka untuk membeli chip H200 jika pengiriman ini resmi disetujui.

Kondisi ini menunjukkan betapa pentingnya chip canggih bagi industri AI di China serta dampak dari kebijakan luar negeri AS. Pertumbuhan industri lokal di sektor chip AI membutuhkan dorongan yang signifikan untuk dapat bersaing secara global.

Implikasi bagi Rantai Pasokan dan Pemasaran Nvidia

Bagi Nvidia, langkah untuk kembali mengeksplorasi pasar China menandakan kembalinya fokus perusahaan terhadap ekspansi global, meskipun pasar domestik tetap menjadi prioritas utama. Perusahaan tersebut menegaskan bahwa ekspor chip berlisensi H200 ke China tidak akan mengganggu pasokan mereka di Amerika Serikat, yang menunjukkan manajemen yang hati-hati dalam rantai pasokan mereka.

Dalam pernyataannya, Nvidia menyatakan, “Kami tetap mengelola rantai pasokan kami dengan baik. Ekspor pasti dilakukan dengan mematuhi regulasi yang berlaku.” Ini menandakan dedikasi mereka untuk menjaga hubungan baik dengan semua pihak yang terlibat, baik di dalam maupun luar negeri.

Pada akhirnya, perkembangan ini mengarah pada pergeseran kebijakan yang memiliki potensi signifikan dalam mempengaruhi pasar teknologi global. Dalam ekosistem teknologi yang semakin saling terkait, semua pihak akan perlu beradaptasi dengan cepat agar tetap relevan dan kompetitif.

Iklan