Industri musik Indonesia kembali bersinar dengan kehadiran karya baru yang memilukan hati dari Boniangga, berjudul “Jauh Dari Sempurna (Unplugged Version).” Dalam lagu ini, Boniangga yang juga seorang bankir ini berusaha untuk menyampaikan pesan mendalam tentang penerimaan diri dan mengatasi ketidakpastian hidup.

Dengan gaya yang lebih intim, Boniangga mencoba membawa pendengar untuk merenung dan berdamai dengan masa lalu. Lagu ini tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga mengangkat isu kesehatan mental yang belakangan semakin relevan di kalangan masyarakat perkotaan.

“Lagu ini adalah langkah untuk lebih mendekatkan diri kepada diri sendiri dan memfasilitasi proses memaafkan kesalahan di masa lalu,” ungkap Boniangga dalam penjelasannya. Dia menambahkan, tema lagu ini sangat relevan dengan banyak orang yang sedang berjuang dengan tekanan hidup yang semakin mendesak.

Karya yang Menggugah Kesadaran Emosional dan Mental

“Jauh Dari Sempurna” muncul sebagai jawaban atas kegelisahan yang dirasakan banyak orang di tengah kesibukan hidup modern. Boniangga ingin agar karyanya memberikan semangat kepada siapa saja yang merasa tertekan dengan tuntutan hidup yang tidak ada habisnya.

Dalam liriknya, Boniangga memfokuskan perhatian pada tema penerimaan diri. “Kita semua memiliki kelemahan, dan penting untuk menyadari bahwa ketidaksempurnaan adalah bagian dari kehidupan,” jelasnya. Lagu ini bukan hanya sekadar sebuah lagu, tetapi juga sebuah perjalanan emosional.

Melalui nada yang lembut dan lirik yang mendalam, pendengar diajak untuk merenungkan perjalanan hidup mereka sendiri. “Proses menciptakan lagu ini membawa saya kembali pada banyak momen berharga dan lara yang seharusnya kita terima sebagai bagian dari diri kita,” tambahnya.

Proses Kreatif di Balik Penulisan Lagu

Menariknya, proses kreatif Boniangga dalam menulis lagu ini sendiri mengandung kisah yang dramatis. Dia menciptakan lirik saat melakukan perjalanan dinas ke Jakarta dalam sebuah pesawat. Momen penuh ketegangan tersebut justru memicu kesadarannya akan makna kehidupan.

“Saat itu terjadi turbulensi, saya merasa hidup ini sangat rapuh dan segala sesuatu bisa berubah dalam sekejap,” kenang Boniangga. Dia merenungkan perjalanan hidupnya selama empat dekade, dan semua pengalaman yang membentuk siapa dirinya saat ini.

Pengalaman itu bukan hanya membangkitkan inspirasi untuk menulis lagu, tetapi juga memberi perspektif baru tentang kesadaran akan kehadiran kita di dunia ini. “Musik dapat menjadi sarana untuk mengekspresikan apa yang sering kali sulit diungkapkan,” ujarnya.

Relevansi Lagu dalam Konteks Sosial saat Ini

Kehadiran karya Boniangga bertepatan dengan kebutuhan masyarakat yang sedang berjuang dengan isu kesehatan mental dan penerimaan diri. Dalam suasana yang tengah diliputi tekanan, lagu ini menjadi penyejuk hati dan pengingat akan pentingnya melihat ke dalam diri sendiri.

“Saya berharap bahwa setiap pendengar bisa merasakan bahwa mereka tidak sendiri dalam perjalanan ini,” cetusnya. Pesan tersebut sangat penting, terutama di dunia yang semakin sibuk dan penuh tekanan saat ini.

Dengan lagu ini, Boniangga berusaha untuk menjadikan seni musik sebagai medium transformatif, yang membantu orang-orang menemukan kekuatan dalam diri mereka sendiri. “Setiap orang memiliki cerita yang berbeda, dan lagu ini adalah bagian dari perjalanan itu,” ungkapnya menambahkan harapannya.

Iklan