Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, memprediksi bahwa lebih dari 5,5 juta orang akan memasuki provinsi ini selama periode libur Natal dan Tahun Baru 2025-2026. Hal ini mendorong pihak kepolisian untuk meningkatkan pengamanan guna memastikan bahwa masyarakat bisa beraktivitas dengan aman dan nyaman.
Untuk itu, Irjen Pol Whisnu melarang seluruh anggota kepolisian mengajukan izin cuti pada masa liburan tersebut. “Kami ingin memberikan pelayanan penuh kepada masyarakat,” ujarnya, menekankan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi lonjakan aktivitas masyarakat.
Polda Sumut berkomitmen untuk menjalankan Operasi Lilin Toba 2025, yang melibatkan lebih dari 11.400 personel gabungan dari Polri, TNI, pemerintah daerah, dan instansi terkait lainnya. Dengan langkah ini, diharapkan keamanan dan ketertiban di wilayah Sumatera Utara akan terjaga selama perayaan libur yang padat ini.
Peningkatan Kesiapan Melalui Operasi Lilin Toba 2025
Polda Sumut telah menyiapkan 11.417 personel gabungan untuk melaksanakan Operasi Lilin Toba 2025. Operasi ini akan mengelola keamanan di berbagai titik keramaian dan tempat ibadah, serta memastikan kelancaran arus lalu lintas selama periode liburan.
Operasi ini juga tidak hanya difokuskan pada pengamanan lalu lintas, tetapi juga meliputi pemulihan pascabencana. Polda Sumut akan memastikan tempat-tempat ibadah aman dan ketersediaan layanan publik seperti bahan bakar, listrik, dan jaringan komunikasi.
Dengan mengedepankan sinergi antarinstansi, pihak kepolisian dan institusi terkait bertekad untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat dalam merayakan Natal dan Tahun Baru. “Kami ingin semua orang merayakannya dengan penuh harapan,” ungkap Irjen Whisnu.
Kendala dan Tantangan Dalam Pelaksanaan Liburan Akhir Tahun
Sementara itu, tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan liburan kali ini tidaklah ringan. Wakil Gubernur Sumatera Utara, Surya, mengingatkan bahwa provinsi ini masih berstatus darurat bencana dan harus mempersiapkan segala potensi sumber daya secara maksimal.
Dari laporan yang disampaikan, beberapa daerah seperti Humbang Hasundutan dan Tapanuli memiliki infrastruktur yang rusak, yang tentunya mempengaruhi mobilitas masyarakat dan distribusi barang. “Oleh karena itu, pengelolaan dan koordinasi menjadi sangat penting,” tandasnya.
Surya menekankan bahwa semua pihak harus bersinergi untuk mengatasi tantangan ini. Pasalnya, perayaan Natal dan Tahun Baru harus tetap berlangsung aman meskipun dalam situasi darurat.
Langkah Proaktif Dupdatan dan Keberadaan Pos Keamanan
Demi memperkuat pengamanan, Polda Sumut telah menyiapkan 90 pos pengamanan, 63 pos pelayanan, dan 13 pos kesehatan. Keberadaan pos-pos ini diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat dan menjamin aksesibilitas layanan yang dibutuhkan selama perayaan.
Pembentukan pos-pos ini merupakan bagian dari upaya strategis dalam menghadapi potensi kerawanan selama masa liburan. Selain itu, setiap pos juga dilengkapi dengan petugas terlatih dari kepolisian dan instansi lainnya.
Irjen Pol Whisnu menambahkan bahwa dengan adanya pos pengamanan ini, masyarakat dapat melapor dan mendapatkan bantuan dengan lebih mudah. “Kami berkomitmen untuk selalu siap membantu masyarakat di mana pun mereka berada,” katanya.



