Mengapa Orang Berwatak Keras – Banyak orang mengira bahwa mereka yang berwatak keras cenderung tidak mudah luluh, mengingat karakter mereka yang tegas dan kokoh dalam pendirian. Namun, kenyataannya, tak sedikit orang berwatak keras yang sebenarnya memiliki sisi hati lembut. Bahkan, mereka bisa tersentuh oleh hal-hal menggemaskan seperti kucing peliharaan atau anak kecil.
Contoh nyata adalah Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang terkenal dengan sikap tegasnya. Meski begitu, ia menunjukkan sisi lembutnya saat bersama kucing kesayangannya, Bobby Kertanegara. Hubungan erat Prabowo dengan Bobby menunjukkan bahwa hewan peliharaan seperti kucing bisa menjadi pelipur hati, bahkan bagi orang dengan karakter sekeras apa pun.
Psikolog: Orang Berwatak Keras Cenderung Tegas dan Berpegang pada Prinsip
Menurut psikolog klinis Fitri Jayanthi, M.Psi., orang yang berwatak keras umumnya dikenal dengan sikap tegas dan komitmen kuat terhadap prinsip yang dipegangnya. Dalam pengambilan keputusan, mereka cenderung kokoh dan tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain. Karakter ini membuat mereka tampak sulit untuk tersentuh oleh hal-hal yang menggemaskan atau lembut.
Namun, meskipun tegas dalam prinsip dan keputusan, bukan berarti orang berwatak keras tidak memiliki sisi empati atau kasih sayang. Faktanya, justru seringkali orang dengan sifat seperti ini bisa luluh ketika dihadapkan dengan hewan peliharaan seperti kucing yang memberi mereka momen ketenangan dan kedamaian.
Ketegasan dan Kelembutan Hati dalam Orang Berwatak Keras
Menurut psikolog klinis Fitri Jayanthi, M.Psi., seseorang dengan watak keras tidak hanya berpegang teguh pada prinsip dan sikap tegas, tetapi juga memiliki sisi lembut yang bisa muncul dalam kondisi tertentu. “Kedua hal ini, yaitu ketegasan dan kelembutan hati, bisa secara bersamaan berada dalam individu tersebut,” jelas Fitri dalam wawancara dengan Kompas.com, Selasa (5/11/2024).
Lalu, apa yang membuat orang berwatak keras bisa luluh saat berhadapan dengan kucing? Fitri mengungkapkan bahwa watak keras sering kali merupakan mekanisme perlindungan diri terhadap dunia luar yang dirasa mengancam. Ketika seseorang yang berwatak keras berinteraksi dengan sesuatu yang menggemaskan seperti kucing, tembok pertahanan tersebut bisa runtuh. Kucing memberi mereka kesempatan untuk menunjukkan kasih sayang dan melepaskan ketegangan, sehingga menghadirkan momen kelembutan di tengah sikap tegas mereka.
Empati Manusia: Alasan Orang Berwatak Keras Bisa Luluh pada Kucing
Kucing dan anak kecil adalah makhluk yang secara alami membutuhkan perlindungan dari manusia dan makhluk lain di sekitarnya. Menurut psikolog Fitri Jayanthi, M.Psi., meskipun seseorang memiliki watak keras, empati yang mereka miliki sebagai manusia tetap membuat mereka bisa luluh terhadap hal-hal yang menggemaskan dan rentan, seperti kucing.
“Kita, sebagai manusia yang memiliki empati, akan luluh saat melihat sesuatu yang membutuhkan perlindungan, seperti kucing dan anak kecil. Manusia dengan watak keras pun bisa luluh,” ujar Fitri. Kucing, dengan sikap lucu dan sifatnya yang bergantung, secara alami memicu naluri empati dan meluluhkan hati, bahkan bagi mereka yang terlihat tegas dan keras dalam kesehariannya.
Baca juga artikel dari JenniferBlake.com