Modus Baru Penipu – Akhir tahun selalu menjadi momen yang dinantikan karena identik dengan pesta diskon besar-besaran di berbagai negara. Di Indonesia, perayaan ini diwujudkan melalui Hari Belanja Nasional (Harbolnas), yang dijadwalkan berlangsung dari 10 hingga 16 Desember 2024. Harbolnas menjadi ajang belanja online terbesar yang menawarkan berbagai promo menarik di berbagai e-commerce.

Di Amerika Serikat (AS), tradisi belanja akhir tahun dimulai dengan Black Friday, yang jatuh pada hari Jumat di minggu keempat bulan November. Black Friday terkenal dengan diskon besar-besaran di toko fisik dan online, sering kali memicu antrean panjang dan euforia belanja. Tidak hanya itu, ada juga Cyber Monday, yang biasanya diadakan pada Senin setelah Black Friday. Hari ini berfokus pada diskon untuk barang-barang elektronik dan belanja online lainnya.

Meskipun menggiurkan, pesta diskon ini juga sering dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan, terutama di platform digital. Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk tetap waspada dan memastikan transaksi dilakukan melalui sumber terpercaya.

Waspada Penipuan di Tengah Pesta Diskon: Modus Iklan Palsu di Media Sosial

Di balik kemeriahan pesta diskon seperti Black Friday dan Harbolnas, masyarakat perlu waspada terhadap berbagai modus penipuan online yang semakin canggih. Para penipu memanfaatkan momentum ini untuk menjebak korban, terutama melalui iklan media sosial palsu.

Menurut laporan TechAdvisor yang dikutip Jumat (29/11/2024), perusahaan antivirus Norton mengungkapkan bahwa iklan palsu sering kali menjadi senjata utama penipu. Modus ini memanfaatkan diskon besar-besaran dengan penawaran yang tampak terlalu menarik untuk dilewatkan.

Iklan tersebut biasanya muncul di lini masa media sosial, lengkap dengan promosi menggoda seperti “diskon hanya hari ini” atau batas waktu tertentu untuk memaksa pengguna bertindak cepat. Tujuannya adalah mendorong korban mengklik iklan tanpa berpikir panjang, yang kemudian dapat mengarahkan mereka ke situs palsu atau mencuri data pribadi.

Agar terhindar dari penipuan ini, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada, tidak mudah tergoda oleh iklan mencurigakan, dan selalu memeriksa keaslian penawaran melalui situs resmi atau sumber terpercaya.

Hati-Hati Penipuan Berkedok Diskon: Penyamar Merek Favorit

Di tengah pesta diskon seperti Harbolnas atau Black Friday, masyarakat perlu lebih waspada terhadap penipuan yang menyamar sebagai brand populer. Modus ini memanfaatkan nama merek-merek favorit untuk menarik perhatian konsumen.

Jika seseorang mengklik iklan palsu tersebut, mereka akan diarahkan ke situs web palsu yang dirancang menyerupai situs resmi brand terkenal. Di situs ini, korban biasanya diminta untuk memasukkan data pribadi dan informasi keuangan, seperti nomor kartu kredit atau kata sandi.

Setelah mendapatkan data tersebut, penipu dapat dengan mudah mengakses dan menguras rekening korban. Oleh karena itu, penting untuk selalu memeriksa keaslian iklan atau tautan, terutama jika diskon yang ditawarkan terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Pastikan hanya melakukan transaksi melalui situs resmi atau platform terpercaya untuk menjaga keamanan data pribadi dan keuangan Anda.

Modus Penipuan Kartu Hadiah Shein dan Tips Menghindarinya

Salah satu modus penipuan yang dilaporkan adalah tawaran kartu hadiah dari Shein, e-commerce populer asal China. Penipu menggunakan strategi ini untuk menarik perhatian korban dengan janji hadiah menarik. Ketika korban diminta mengisi data personal untuk pembayaran dan pengiriman, mereka justru secara tidak sadar mendaftar ke sistem langganan situs penipu. Akibatnya, rekening korban bisa terkuras secara bertahap tanpa disadari.

Untuk menghindari jebakan semacam ini, berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan:

  1. Waspada terhadap penawaran diskon menggiurkan: Jika promosi terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, ada kemungkinan besar itu penipuan.
  2. Hindari mengklik iklan di media sosial: Iklan palsu sering kali muncul di platform sosial, jadi hindari mengkliknya.
  3. Periksa alamat URL situs: Situs palsu biasanya memiliki ejaan yang sedikit berbeda dari situs asli. Pastikan URL benar sebelum memasukkan data pribadi.
  4. Gunakan metode pembayaran aman: Lebih baik menggunakan dompet digital daripada transfer langsung dari rekening bank untuk menjaga keamanan finansial.
  5. Gunakan software keamanan: Pasang antivirus atau software keamanan untuk melindungi perangkat Anda dari malware yang dapat mencuri data.

Dengan tetap waspada dan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat melindungi diri dari berbagai modus penipuan, terutama selama musim diskon yang penuh godaan.

 

 

Baca juga artikel dari JenniferBlake.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan