Presiden Prabowo Subianto memberikan peringatan tegas kepada para pejabat agar tidak menjadikan bencana sebagai ajang untuk berfoto atau menunjukkan kehadiran mereka. Pernyataan ini disampaikan dalam sidang kabinet paripurna bersama menteri-menterinya di Istana Kepresidenan, Jakarta, baru-baru ini.
Prabowo menekankan pentingnya peran pejabat dalam membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh masyarakat korban bencana. Ia menegaskan bahwa kehadiran para tokoh publik harus difokuskan untuk memberi kontribusi nyata dan bukan sekadar untuk pencitraan.
“Saya mohon agar tidak ada pejabat yang datang ke lokasi bencana hanya untuk foto-foto. Kita tidak ingin menciptakan budaya wisata bencana,” ujar Prabowo, menegaskan pentingnya tujuan kehadiran di lokasi bencana.
Pentingnya Ketulusan dalam Menghadapi Bencana
Presiden Prabowo mengingatkan bahwa situasi di lokasi bencana memerlukan perhatian serius dan tulus dari para pemangku kebijakan. Menurutnya, rakyat yang terkena dampak bencana bukan semata-mata objek fotografi, tetapi manusia yang membutuhkan bantuan.
“Kita harus datang untuk melihat kesulitan mereka dan bertindak nyata,” kata Prabowo. Ia menginginkan agar semua pihak yang terlibat berfokus pada upaya pemulihan dan peningkatan kondisi masyarakat terdampak.
Dengan memahami latar belakang kesulitan yang dihadapi masyarakat, pejabat bisa lebih efektif dalam memberikan solusi. Keterlibatan nyata di lapangan diharapkan dapat mendorong aksi dan keputusan yang lebih baik saat menangani dampak bencana.
Menanggapi Budaya Wisata Bencana yang Meningkat
Budaya wisata bencana menjadi isu yang semakin relevan di Indonesia. Banyak laporan menunjukkan bahwa beberapa pihak memanfaatkan momen bencana untuk dijadikan sorotan, alih-alih fokus pada solusi dan bantuan yang dibutuhkan.
Prabowo mengungkapkan keprihatinan atas kecenderungan ini, yang dinilai tidak sensitif terhadap penderitaan masyarakat. Hal ini menciptakan kesan bahwa bencana adalah ajang untuk mencari perhatian publik, bukan untuk memberikan bantuan yang efektif.
Ia mengingatkan bahwa sesungguhnya bencana adalah situasi darurat yang membutuhkan tanggapan cepat dan responsif. Oleh karena itu, setiap kehadiran tokoh publik harus diwujudkan dalam bentuk bantuan konkret, bukan sekadar simbolis.
Peran Pejabat dalam Menghadapi Dampak Bencana
Peran pejabat dalam konteks bencana sangat krusial untuk membantu masyarakat yang terdampak. Mereka diharapkan tidak hanya hadir secara fisik tetapi juga memberikan dukungan moral dan material yang signifikan.
“Kita harus berintegrasi dengan masyarakat,” lanjut Prabowo. Menurutnya, komunikasi langsung dengan masyarakat yang terkena dampak akan memberikan wawasan yang lebih baik mengenai apa yang sebenarnya dibutuhkan.
Melalui pendekatan ini, diharapkan akan ada sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam pemulihan setelah bencana. Fokus utama seharusnya bukan pada citra diri, tetapi pada upaya kolektif untuk mengatasi kesulitan yang ada.



