Sebuah kejadian menarik terjadi di Candi Prambanan, yang menjadi sorotan publik, terutama di media sosial. Dalam sebuah video yang viral, terlihat sekumpulan orang sedang duduk berjejer dan melantunkan zikir di area pelataran candi tersebut.
Video ini memperlihatkan momen spiritual yang diabadikan dan menyebar dengan cepat di kalangan netizen. Beberapa pria dalam video tampak serius melantunkan zikir, sementara pengunjung lain merekam peristiwa tersebut dengan penuh rasa ingin tahu.
Peristiwa ini terjadi pada Kamis, 25 Desember, dan teridentifikasi lokasi tepatnya di sisi utara Candi Siwa. Aktivitas melantunkan zikir ini berlangsung sekitar 30 menit di hadapan pengunjung lainnya.
Kejadian Viral di Candi Prambanan dan Respon Pengelola
Menyusul viralnya video tersebut, pihak pengelola Candi Prambanan memberikan penjelasan terkait insiden itu. InJourney Destination Management, pengelola PT Taman Wisata Candi (TWC), mengonfirmasi bahwa peristiwa zikir tersebut memang terjadi dan melibatkan sekitar 11 orang dari Semarang.
Corporate Secretary InJourney Destination Management, Destantiana Nurina, menyatakan bahwa polisi khusus dari Balai Pelestarian Kebudayaan telah memberikan peringatan kepada rombongan yang melakukan zikir. Tindakan ini diambil untuk menjaga kenyamanan dan ketertiban di lokasi cagar budaya.
Dalam keterangannya, pihak pengelola juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin ditimbulkan dari kejadian tersebut. Hal ini menunjukkan keseriusan pengelola dalam menangani situasi yang dapat berpengaruh pada citra Candi Prambanan sebagai situs budaya.
Pentingnya Menjaga Kelestarian Candi Prambanan
Candi Prambanan merupakan salah satu warisan dunia yang memiliki nilai historis yang mendalam. Oleh karena itu, setiap aktivitas di dalam area candi tersebut harus mematuhi regulasi yang berlaku demi menjaga kelestariannya.
Pihak PT TWC menegaskan komitmennya untuk meningkatkan pengawasan terhadap perilaku wisatawan. Hal ini dilakukan demi melindungi struktur fisik dan nilai sejarah candi yang berstatus sebagai cagar budaya nasional dan Warisan Dunia UNESCO.
Destantiana menekankan bahwa mereka menghargai semua bentuk ekspresi spiritual, namun penataan dan pengaturan yang bijak harus dijalankan agar tidak mengganggu pengunjung lainnya. Komunikasi yang baik dengan Balai Pelestarian Kebudayaan dan pihak berwenang lainnya menjadi salah satu langkah strategis yang diambil.
Menjaga Harmoni antara Ibadah dan Wisata Budaya
Candi Prambanan bukan hanya sekadar objek wisata, tetapi juga tempat yang menghargai nilai-nilai luhur dan toleransi antaragama. Pengelola berharap agar setiap pengunjung bisa menghormati tempat tersebut sesuai dengan kaidah pelestarian budaya.
Waktu dan tempat yang tepat sangat penting bagi aktivitas spiritual maupun wisata. Koordinasi yang baik antara pengelola, pengunjung, dan pihak berwenang akan menciptakan suasana yang harmonis dan nyaman bagi semua pihak.
Para pengunjung diimbau untuk menjalankan aktivitas spiritual mereka dengan cara yang tidak mengganggu pengalaman wisatawan lainnya. Hal ini sangat penting demi menjaga kesan positif serta melestarikan nilai-nilai sejarah Candi Prambanan.



