Waspada Risiko Kesehatan – Banyak di antara kita yang mungkin tidak menyadari bahwa kebiasaan menghabiskan waktu berlebihan di toilet, seringkali sambil menggunakan ponsel, dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan. Meskipun terdengar sepele, duduk terlalu lama di toilet ternyata memiliki risiko kesehatan yang tidak boleh dianggap remeh.
Dr. Lai Xue, ahli bedah kolorektal dari University of Texas Southwestern Medical Center, mengungkapkan bahwa ada dua masalah kesehatan utama yang bisa ditimbulkan oleh kebiasaan ini: wasir dan pelemahan otot panggul. “Duduk terlalu lama di toilet menempatkan tekanan yang tidak perlu pada panggul, yang bisa mengakibatkan wasir akibat penumpukan darah di area tersebut serta melemahnya otot panggul yang penting untuk fungsi usus dan kandung kemih,” jelas Dr. Xue.
Selain itu, Dr. Xue juga menambahkan bahwa berdasarkan prinsip fisika, gaya gravitasi yang menjaga kita tetap berpijak di Bumi juga membuat jantung harus memompa darah dengan lebih keras ketika kita duduk terlalu lama dalam posisi yang sama. Hal ini bisa menambah beban kerja jantung, terutama dalam kondisi dimana peredaran darah tidak optimal.
Kebiasaan yang tampaknya tidak berbahaya ini bisa berdampak jangka panjang pada kesehatan, oleh karena itu, sangat penting untuk membatasi waktu yang dihabiskan di toilet. Saran dari para ahli adalah mencoba untuk tidak membawa ponsel atau benda lain yang dapat mengalihkan perhatian saat ke toilet, sehingga dapat mengurangi waktu yang dihabiskan duduk di sana.
Mengetahui risiko ini, alangkah lebih baiknya jika kita mulai mengubah kebiasaan di kamar mandi dan membatasi waktu duduk di toilet hanya saat diperlukan. Dengan memperhatikan hal ini, kita tidak hanya dapat mengurangi risiko masalah kesehatan yang disebutkan, tetapi juga meningkatkan kualitas kesehatan jangka panjang kita.
Kebiasaan Lama Duduk di Toilet dan Dampaknya terhadap Kesehatan, Menurut Dr. Xue
Di tengah kesibukan kita sehari-hari, mungkin jarang sekali kita memikirkan dampak kesehatan dari waktu yang dihabiskan di toilet. Namun, Dr. Lai Xue, seorang spesialis bedah kolorektal, mengungkapkan bahwa hal ini seharusnya menjadi perhatian serius, terutama bagi mereka yang sering mengalami masalah kesehatan tertentu.
“Saat ada pasien yang datang ke saya dengan keluhan, salah satu hal yang perlu diselidiki adalah kebiasaan menghabiskan banyak waktu di toilet,” ujar Dr. Xue, seperti dikutip dari CNN International. Menurut beliau, hal ini bukan sekadar kebiasaan sepele, melainkan bisa menjadi penyebab dari berbagai masalah kesehatan, terutama wasir.
Dr. Xue menjelaskan lebih lanjut bahwa desain kursi toilet yang umumnya berbentuk oval terbuka, ternyata memiliki dampak khusus pada cara tubuh kita menanggapi tekanan gravitasi. “Kursi toilet ini dapat menekan bokong dan menjaga posisi rektum lebih rendah dibandingkan dengan duduk di sofa,” katanya. Efek gravitasi yang menarik bagian bawah tubuh ini menambah tekanan pada pembuluh darah, mempengaruhi sirkulasi darah.
“Ini menjadi seperti ‘nilai’ satu arah, yakni darah masuk, tetapi sulit untuk kembali,” lanjut Dr. Xue. Kondisi ini dapat menyebabkan pembuluh darah di sekitar anus dan rektum bawah membesar dan penuh dengan darah. Akibatnya, risiko terjadinya wasir pun meningkat signifikan.
Mengingat pentingnya menghindari wasir atau masalah kesehatan lain yang berkaitan dengan tekanan pada area bawah tubuh, saran Dr. Xue adalah untuk membatasi waktu yang dihabiskan di toilet. Ini bukan hanya tentang mengurangi waktu menghabiskan di toilet tetapi juga tentang meningkatkan kualitas kesehatan dan kehidupan sehari-hari.
Pemahaman tentang bagaimana kebiasaan sederhana seperti duduk di toilet bisa berdampak pada kesehatan kita menawarkan kesempatan untuk membuat perubahan yang positif dalam rutinitas harian kita. Menyesuaikan waktu di toilet dan memperhatikan tanda-tanda awal masalah kesehatan dapat membantu mencegah masalah yang lebih serius di kemudian hari.
Dampak Lama Duduk di Toilet Terhadap Kesehatan Panggul dan Usus
Menghabiskan waktu berlebihan di toilet, terutama sambil menggunakan ponsel, ternyata memiliki konsekuensi serius yang sering diabaikan. Dr. Lai Xue, seorang ahli bedah kolorektal, menekankan bahwa otot dasar panggul, yang memainkan peran krusial dalam koordinasi pergerakan usus, dapat melemah akibat tekanan berlebihan saat duduk terlalu lama di toilet. “Otot dasar panggul mengkoordinasikan banyak pergerakan usus dan bekerja dengan bagian tubuh lain untuk memastikan tinja keluar dengan lancar,” jelas Dr. Xue. Tekanan gravitasi yang diterima oleh dasar panggul ketika seseorang terus-menerus duduk di toilet memberikan beban pada otot-otot tersebut, sehingga memperburuk kondisi kesehatan organ anorektal dan panggul.
Selain itu, Dr. Farah Monzur, asisten profesor kedokteran dan direktur Pusat Penyakit Usus Inflamasi di Stony Brook Medicine di Long Island, mengungkapkan bahwa mengejan secara berlebihan saat di toilet juga dapat meningkatkan risiko terjadinya wasir. “Banyak orang tanpa sadar memaksakan otot-otot mereka dengan mengejan untuk mengeluarkan tinja saat menggunakan ponsel di toilet, yang berisiko tinggi terhadap kesehatan mereka,” ucap Dr. Monzur.
Lebih jauh lagi, Dr. Monzur menambahkan bahwa duduk terlalu lama di toilet tidak hanya berisiko terhadap wasir, tetapi juga dapat meningkatkan peluang terjadinya prolaps rektum. Prolaps rektum adalah kondisi medis serius di mana rektum—bagian dari usus besar—turun dan dapat menonjol keluar dari anus. Kondisi ini dapat sangat mengganggu dan membutuhkan intervensi medis.
Kesadaran tentang bahaya kesehatan yang mungkin terjadi akibat kebiasaan sederhana seperti duduk terlalu lama di toilet menunjukkan pentingnya menjaga kesehatan dan kekuatan otot panggul. Memperpendek durasi duduk di toilet dan menghindari penggunaan ponsel selama di kamar mandi adalah langkah-langkah sederhana yang dapat membantu menjaga kesehatan panggul dan usus, serta menghindari komplikasi yang tidak diinginkan. Sebagai tambahan, melakukan latihan kekuatan otot panggul secara teratur juga disarankan untuk mendukung kesehatan organ ini jangka panjang.
Berapa Lama Waktu yang Ideal untuk Menghabiskan di Toilet?
Banyak orang mungkin tidak memikirkan berapa lama mereka seharusnya duduk di toilet, tetapi menurut para ahli, ada batas waktu yang sehat yang sebaiknya tidak dilewati. Dr. Farah Monzur, seorang spesialis di bidang gastroenterologi, menekankan bahwa waktu ideal untuk menghabiskan waktu di toilet adalah tidak lebih dari 10 menit.
Mengapa batas waktu ini penting? Dr. Lance Uradomo, ahli gastroenterologi intervensi di City of Hope Orange County, menjelaskan bahwa membawa distraksi seperti ponsel, majalah, atau buku ke toilet dapat menyebabkan kita duduk lebih lama dari yang diperlukan, yang bisa berdampak buruk pada kesehatan usus dan panggul. “Lebih baik hindari membawa barang-barang ini ke toilet agar bisa fokus pada apa yang perlu dilakukan dan selesai dalam waktu yang efisien,” saran Dr. Uradomo.
Namun, bagaimana jika Anda terpaksa harus duduk lebih lama karena masalah seperti sembelit? Dr. Lai Xue memberikan beberapa saran praktis. “Jika Anda merasa harus duduk lebih lama karena sembelit, usahakan untuk tidak tetap duduk lebih dari 10 menit,” katanya. “Sebagai gantinya, cobalah berjalan sedikit setelah keluar dari toilet untuk merangsang otot usus, yang dapat membantu menghasilkan gerakan usus.”
Selain itu, Dr. Xue menekankan pentingnya menjaga diet sehat untuk mendukung kesehatan pencernaan. “Mengonsumsi cukup air dan makanan yang tinggi serat, seperti oat dan kacang-kacangan, dapat membantu melancarkan siklus buang air besar dan menghindari perlu mengejan, yang bisa memperparah kondisi seperti wasir dan prolaps rektum,” tambahnya.
Mengatur waktu yang dihabiskan di toilet dan menjaga pola makan yang sehat tidak hanya dapat memperbaiki kesehatan pencernaan tetapi juga menghindari masalah kesehatan yang serius di kemudian hari. Jadi, pertimbangkanlah untuk mengambil langkah-langkah sederhana ini sebagai bagian dari rutinitas harian Anda untuk kesehatan yang lebih baik.
Baca juga artikel dari JenniferBlake.com