Pembangunan gedung baru di Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, kini telah memasuki tahap awal. Proses ini dimulai dengan seremoni peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat dan sejumlah kementerian lainnya, menandakan komitmen dalam memperbaiki infrastruktur pendidikan di pesantren.
Bangunan baru ini akan didirikan di lahan seluas 4.100 meter persegi, tidak jauh dari kompleks pesantren yang telah ada sebelumnya. Kehadiran gedung baru ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pendidikan yang lebih baik bagi santri.
“Hari ini adalah langkah awal yang penting untuk mengembangkan pendidikan pesantren,” ujar Cak Imin dalam sambutannya. Ia juga menekankan pentingnya evaluasi sistem pendidikan untuk meningkatkan kualitas di masa mendatang.
Rincian Proyek Pembangunan Gedung Pesantren Al Khoziny
Gedung baru yang akan dibangun terdiri dari asrama lima lantai dan tempat pendidikan. Selain itu, akan ada masjid berlantai empat yang dapat digunakan untuk kegiatan ibadah dan pembelajaran.
Biaya pembangunan proyek ini sepenuhnya ditanggung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan total pagu sebesar Rp125 miliar. Ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung pendidikan pesantren.
Target penyelesaian proyek ini adalah pada Juni 2026, dengan menggunakan jasa kontraktor yang ditunjuk oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Proses perizinan juga telah dilengkapi, termasuk Persetujuan Bangunan Gedung yang diperlukan.
Implikasi Pembangunan untuk Keberlanjutan Pendidikan Pesantren
Cak Imin menjelaskan bahwa ground breaking ini bukan hanya seremonial, melainkan merupakan momen untuk mengevaluasi dan memperbaiki sistem pendidikan di pesantren. Hal ini penting untuk menjaga keamanan dan keselamatan santri yang belajar di pesantren.
Ia juga menegaskan pentingnya kerjasama antara pemerintah dan pengasuh lembaga pendidikan. Ini akan menciptakan sistem pendidikan yang lebih berdaya dan terpadu.
Tidak hanya menekankan pada aspek akademik, tetapi juga pengembangan keterampilan, agar santri memiliki kemampuan mandiri saat lulus. Keterampilan ini termasuk bisa berkarir atau menjadi pengusaha sukses.
Kepedulian Pemerintah terhadap Keselamatan Santri
Melihat tragedi ambruknya gedung pesantren sebelumnya yang menyebabkan tragedi mengerikan, perhatian pemerintah menjadi sangat penting. Cak Imin mengungkapkan rasa prihatin atas peristiwa tersebut dan memastikan bahwa langkah-langkah antisipatif akan dilakukan.
Pemerintah berupaya memastikan bahwa kejadian serupa tidak akan terulang di masa depan. Ini termasuk perhatian khusus bagi pesantren-pesantren lainnya di seluruh Indonesia.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa ini menyatakan bahwa langkah ini adalah bagian dari komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan pesantren. Evaluasi dan perbaikan sistem yang ada akan menjadi fokus utama.
Secara keseluruhan, pembaharuan infrastruktur di Pondok Pesantren Al Khoziny adalah bagian dari upaya besar untuk memperkuat sistem pendidikan di Indonesia. Ini adalah langkah positif menuju masa depan yang lebih baik bagi pendidikan pesantren dan para santri di seluruh negeri.
Dengan dukungan dan kerjasama semua pihak, harapan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan berkualitas bukanlah hal yang mustahil. Komitmen bersama untuk memajukan pendidikan pesantren patut dicontoh.



